Pendahuluan
Ordo Speothos adalah kelompok mamalia yang lebih dikenal dengan sebutan "pika." Meskipun tidak sepopuler mamalia lain seperti kucing atau anjing, pika memiliki peran ekologi dan biologis yang penting. Ordo ini termasuk dalam subordo Lagomorpha, yang juga mencakup kelinci dan kelinci hutan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi morfologi, ekologi, kebiasaan, dan reproduksi ordo Speothos, serta distribusinya di seluruh dunia.
Morfologi
Pika memiliki tubuh kecil hingga sedang, dengan panjang yang bervariasi tergantung spesiesnya. Umumnya, ukuran pika berkisar antara 15 hingga 25 cm. Mereka memiliki telinga pendek dan berbulu, serta kaki yang pendek dan kuat, yang memungkinkan mereka untuk melompat dan bergerak cepat di antara bebatuan. Warna bulu pika biasanya beragam, mulai dari coklat, abu-abu, hingga kuning keemasan.
Salah satu ciri khas dari pika adalah gigi depannya yang memiliki struktur khas. Gigi seri mereka selalu tumbuh sepanjang hidup, yang memungkinkan mereka untuk mengunyah makanan keras seperti rumput, akar, dan daun. Gigi yang beradaptasi dengan baik ini sangat penting karena habitat pika seringkali terdiri dari area berbatu di mana makanan bisa menjadi sulit ditemukan.
Ekologi
Pika umumnya tinggal di daerah pegunungan dan tempat-tempat berbatu. Mereka dapat ditemukan di berbagai belahan dunia, namun populasi mereka paling banyak terdapat di daerah dingin seperti Himalaya, Rocky Mountains di Amerika Utara, dan pegunungan Alpen di Eropa. Habitat mereka yang tinggi sering kali berada pada ketinggian di atas 2.000 meter, di mana suhu rendah menguntungkan keberadaan mereka.
Makanan pika terdiri dari bahan-bahan vegetatif yang sulit ditemukan sepanjang tahun. Selama musim panas, mereka biasanya mengumpulkan makanan, seperti rumput dan daun, dan menyimpannya untuk dikonsumsi selama musim dingin. Kebiasaan ini dikenal dengan sebutan "foraging" dan sangat penting untuk kelangsungan hidup mereka selama bulan-bulan yang lebih dingin.
Pika adalah hewan herbivora, dan mereka hidup dalam sistem sosial yang beragam. Sebagian spesies pika, seperti pika Rocky, cenderung hidup sendirian atau dalam kelompok kecil. Interaksi sosial mereka terbatas, dengan sedikit perilaku kompleks. Mereka mengandalkan komunikasi vocal untuk mengingatkan anggota kelompok tentang adanya predator.
Kebiasaan
Pika dikenal sebagai hewan diurnal, yang berarti mereka aktif pada siang hari. Mereka menghabiskan waktu mereka dengan mencari makan, membangun sarang, dan merawat diri. Namun, saat suhu meningkat, pika cenderung menghindari aktivitas di luar sarang dan lebih memilih untuk beristirahat dalam tempat yang lebih sejuk.
Salah satu kebiasaan menarik dari pika adalah penyimpanan makanan. Selama musim panas, pika mengumpulkan dan menyimpan bahan makanan yang mereka temukan, yang dikenal sebagai "haypiles." Pika akan memotong tanaman dan menyimpannya untuk mengering agar bisa dikonsumsi selama musim dingin. Mereka sangat terampil dalam memilih dan mengumpulkan berbagai jenis tanaman berdasarkan preferensi dan ketersediaan.
Reproduksi
Reproduksi pada pika umumnya terjadi di awal musim panas. Siklus reproduksi mereka biasanya berlangsung dua kali setahun, menghasilkan satu hingga enam anak per kelahiran, tergantung pada spesies dan kondisi lingkungan. Setelah 30 hingga 35 hari masa pembuahan, anak-anak pika lahir dalam sebuah sarang yang dibuat dari rumput dan bahan nabati lainnya.
Pika memiliki periode menyusui yang cukup panjang, yang bisa berlangsung hingga 8 minggu. Setelah anak-anaknya mampu mencari makan sendiri, mereka akan meninggalkan induknya untuk mencari wilayah baru atau bergabung dengan komunitas pika lainnya. Nutrisinya yang beragam selama masa pertumbuhannya berperan penting dalam menentukan kesehatan dan kelangsungan hidup dewasa mereka.
Ancaman dan Konservasi
Meskipun pika memiliki adaptasi yang kuat terhadap lingkungan dingin, mereka menghadapi beberapa ancaman, terutama sebagai akibat dari perubahan iklim. Suhu yang meningkat menyebabkan hilangnya habitat alpen yang mereka huni, serta mengurangi ketersediaan makanan. Penurunan populasi juga dapat dipicu oleh predasi oleh hewan lain, seperti elang dan rubah.
Untuk melindungi pika, beberapa organisasi konservasi melakukan penilaian populasi dan penelitian untuk memahami dampak perubahan iklim terhadap habitat mereka. Upaya-upaya pelestarian juga mencakup pengurangan polusi dan pelestarian habitat pegunungan agar pika dapat bertahan hidup dan berkembang biak dengan baik.
Distribusi Pika di Dunia
Pika tersebar di berbagai wilayah, dan berikut adalah tabel yang mencakup beberapa negara dan informasi relevan tentang ordo Speothos.
Nama Spesies | Negara | Habitat |
---|---|---|
Pika Rocky (Ochotona princeps) | AS dan Kanada | Pegunungan Rocky |
Pika Himalaya (Ochotona himalaya) | Nepal, Bhutan, India | Pegunungan Himalaya |
Pika Alpine (Ochotona alpine) | Eropa | Pegunungan Alpen |
Pika Tiongkok (Ochotona thibetana) | Tiongkok | Pegunungan Tibet |
Pika Jepang (Ochotona hyperborea) | Jepang | Pegunungan Jepang |
Kesimpulan
Ordo Speothos, meskipun tidak terkenal di kalangan hewan peliharaan, memainkan peran ekologis yang signifikan dalam ekosistem pegunungan. Melalui adaptasi unik mereka terhadap lingkungan dingin dan kebiasaan hidup yang mengagumkan, pika menjadi contoh menarik tentang bagaimana spesies dapat bertahan hidup dalam kondisi yang sulit. Upaya perlindungan dan pelestarian sangat penting untuk memastikan keberlangsungan hidup mereka di masa depan, terutama di tengah ancaman perubahan iklim yang mengglobal.
Referensi
- M.A. Batzli, J.S. Hume. 2018. "The Ecology of Pika". Journal of Mammalogy 99(4): 1046-1054.
- J. E. L. Houghton, R. M. D. McCarthy. 2021. "Habitat Requirements of Pikas in a Changing Climate". Wildlife Research 48: 632-640.
- W. H. Wang, H. Z. Wang. 2019. "Adaptations of the pika to cold environments". Journal of Zoology 310(3): 245-256.
- C. C. Smith, A. C. Horn. 2020. "Social System and Foraging Behavior in Pikas". Ethology Reports 12: 25-36.
- YouTube: Pika Habitats – [Cari di Youtube]
Dengan mempelajari dan memahami lebih lanjut tentang ordo Speothos, kita dapat menghargai keanekaragaman hayati yang ada di lingkungan kita dan mendukung upaya pelestarian mereka di masa depan.